Sangat penasaran dengan proses pembuatan lilin, selama ini hanya tau fungsi lilin untuk menerangi kegelapan, namun belum tau asal muasal dibuatnya lilin. Mencoba untuk membaca sebuah buku dan dapat penjelasan dari seorang teman ahli kimia. yang menjelaskan bahwa Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar padat. Sebelum abad ke-19, bahan bakar yang digunakan biasanya adalah lemak sapi (yang banyak mengandung asam stearat. Sekarang yang biasanya digunakan adalah parafin. Parafin dikenal sebagai minyak bumi.
Parafin merupakan hidrokarbon jenuh dengan rantai terbuka dan merupakan senyawa alkana. Lilin parafin adalah campuran senyawa hidrokarbon alkana yang mengandung 21-50 atom karbon. Ketika pemisahan residu minyak bumi, jumlah atom karbon pada lilin parafin berkisar 40-50 atom.
Asal kata dan Sumber Lilin Parafin
Lilin Parafin berasal dari bahasa Latin yaitu Parum affinis (Par-affin). Dalam bahasa Inggris yaitu“Little affinity” yang berarti “daya tarik menarik yang sedikit (afinitas kecil/sedikit).
Zat ini umumnya diperoleh dari minyak bumi, tetapi sekarang dapat diperoleh secara sintesis. Lilin parafin didapat dari proses penyulingan/distilasi minyak bumi. Komponen-komponen atomnya berjumlah sangat banyak. Untuk memisahkan komponen tersebut maka dilakukan distilasi bertingkat dengan titik didih 38°C-205°C. Parafin juga bisa didapat dari proses kristalisasi setelah proses distilasi dilakukan.
Dampak Negatif Lilin Parafin terhadap Manusia
Sebagai bahan aditif, pengkonsumsian lilin parafin yang melebihi batas, dapat menyebabkan berbagai penyakit terhadap manusia. Lilin parafin dalam industri makanan termasuk bahan kimia yang cukup berbahaya. Bila kita terus menerus mengkonsumsi makanan yang mengandung materi tersebut, maka lama-kelamaan akan menumpuk dan menimbulkan berbagai penyakit. Mulai dari gangguan sistem pencernaan, hati, ginjal, pankreas, sistem saraf pusat, menstruasi, dan memicu kanker. Lilin parafin juga berpotensi menghambat peredaran darah manusia.
Sebagai bahan kosmetik, lilin parafin juga dapat mempercepat proses penuaan. Itu bila kadar penggunaan parafin pada kosmetik tersebut terlalu berlebihan.
Cukup Lilin Sebagai sumber penerang ruang dalam kegelapan.
Parafin merupakan hidrokarbon jenuh dengan rantai terbuka dan merupakan senyawa alkana. Lilin parafin adalah campuran senyawa hidrokarbon alkana yang mengandung 21-50 atom karbon. Ketika pemisahan residu minyak bumi, jumlah atom karbon pada lilin parafin berkisar 40-50 atom.
Asal kata dan Sumber Lilin Parafin
Lilin Parafin berasal dari bahasa Latin yaitu Parum affinis (Par-affin). Dalam bahasa Inggris yaitu“Little affinity” yang berarti “daya tarik menarik yang sedikit (afinitas kecil/sedikit).
Zat ini umumnya diperoleh dari minyak bumi, tetapi sekarang dapat diperoleh secara sintesis. Lilin parafin didapat dari proses penyulingan/distilasi minyak bumi. Komponen-komponen atomnya berjumlah sangat banyak. Untuk memisahkan komponen tersebut maka dilakukan distilasi bertingkat dengan titik didih 38°C-205°C. Parafin juga bisa didapat dari proses kristalisasi setelah proses distilasi dilakukan.
Dampak Negatif Lilin Parafin terhadap Manusia
Sebagai bahan aditif, pengkonsumsian lilin parafin yang melebihi batas, dapat menyebabkan berbagai penyakit terhadap manusia. Lilin parafin dalam industri makanan termasuk bahan kimia yang cukup berbahaya. Bila kita terus menerus mengkonsumsi makanan yang mengandung materi tersebut, maka lama-kelamaan akan menumpuk dan menimbulkan berbagai penyakit. Mulai dari gangguan sistem pencernaan, hati, ginjal, pankreas, sistem saraf pusat, menstruasi, dan memicu kanker. Lilin parafin juga berpotensi menghambat peredaran darah manusia.
Sebagai bahan kosmetik, lilin parafin juga dapat mempercepat proses penuaan. Itu bila kadar penggunaan parafin pada kosmetik tersebut terlalu berlebihan.
Cukup Lilin Sebagai sumber penerang ruang dalam kegelapan.